Tugas
Kedua Resume
Dunia Seni Rupa Anak-anak
A. Peranan
Seni Rupa Anak
Setiap anak sangat suka dan senang
bermain. Hal ini tidak perlu dipungkiri lagi karna dunia anak adalah dunia
bermain. Agar bermain memiliki dampak positif bagi perkembangan anak, maka
kegiatan bermain harus diarahkan dengan suatu media. Seni rupa merupakan salah
satu media bermain untuk anak yang memiliki peranan bagi perkembangan anak
terutama dalam hal media eksperimen dan media komunikasi. Seni rupa merupakan hasil pikiran, keinginan, gagasan dan perasaananak
anak terhadap lingkungan sekitar sebagai refleksi terhadap bentuk maupun
dorongan emosi terhadap lingkungannya. Gambaran pikiran dan perasaan anak
bercampur menjadi satu yang dituangkan dalam bentuk hasil karya berupa gambaran.
Kegiatan ini muncul karena adanya dorongan mengekspresikan lewat kata-kata
tidak muncul sehingga dimunculkan melalui hasil karya. Secara umum dapat dikatakan bahwa karya seni anak bersifat
ekspresif karena karya rupa mereka umumnya merupakan suatu ungkapan yang kuat,
jujur, langsung berangkat dari hati dan dari dalam dirinya. Bersifat dinamis
yaitu artinya karya mereka umumnya mengesankan sesuatu yang bergerak terus.
Pada pemilihan warna misalnya anak lebuh suka pada warna kontras, tajam atau
mencolok. Jangan pernah memaksa anak untuk membuat hasil karya sesuai keinginan
kita sebagai orang dewasa biarkan anak menggambar dan mewarnai hasil gambaranya
sesuai keinginannya.
Namun Indonesia hasil gambar anak
kebanyakan pemandangan yang berisi gunung dua, sehingga gambar ciri khas anak
di Indonesia yaitu sebagai berikut :
Gambaran Anak Indonesia
B. Karakteristik Seni Rupa Anak Usia
Dini
1.
Gambar
X-Ray : Anak mewujudkan
dan menggambarkan benda-benda yang dipikirkan tampak tembus pandang.
Contoh Gambar X-Ray
2.
Gambar
Rebahan : Karya seni yang
sejalan dengan analisis anak terhadap benda-benda disekitarnya. Ia berpandapat
bahwa semua benda teletak tegak lurus pada latarnya.
Contoh Gambar Rebahan
3.
Perspektif
Burung : Anak berkarya
seni dengan menunjukan seluruh objek terkait dengan objek yang menjadi sasaran
pandang, tetapi dalam bentuk kecil-kecil. Jadi seperti kita melihat sesuatu
dari ketinggian (burung terbang).
Contoh Gambar Perspektif
4.
Gambar
Realistis : Anak tahu dan
mengerti kenyataan dia tidak lagi bersifat naif tidak hanya berpanut pada
emosinya tetapi juga dasar rasionya.
Contoh Gambar Realistis
5.
Gambar
Tumpang Tindih : Anak menggambar objek dengan cara tumpang tindih antara objek
yang satu dengan objek yang lain, yakni mulai timbul kesadaran ruang.
Contoh Gambar Tumpang Tindih
C. Seni Rupa Menuru Pak Primanis
Menurut Pak Primanis ada seni rupa yang memiliki kesamaan
dimensi ke empat (cerita tentang waktu) yaitu :
1. Anak
2. Purba
3. Relief Borobudur
4. Wayang Wong
D. Gambaran Perkembangan Kegiatan
Menggambar pada Anak dan Remaja
1. Menurut Cyril Burt membagi masa
perkembangan karya seni rupa anak sebagai berikut :
-
Masa
Corengan (usia 2-5 tahun)
-
Masa
Garis (usia 4 tahun)
-
Masa
Perlambangan Terurai (usia 5-6 tahun)
-
Masa
Realisme Terurai (usia 7-8 tahun)
-
Masa
Realisme Cerapan (usia9-10 tahun)
-
Masa
Represif (usia 11-14 tahun, terutama usia 13 tahun)
-
Masa
Kebangkitan Rasa Artistik(usia 15 tahun)
2. Menurut Ruth Griffiths membagi masa
perkembangan karya seni rupa anak sebagai berikut :
-
1
Tahap Goresan
-
2
& 3 Tahap Bentuk Geometris dan Garis
-
4
Tahap Peniruan Objek
-
5,
6, &7 Tahap Juxtaposition
-
8
Tahap Pemanduan Bagian
-
9
& 10 Tahap Representasi
-
11
Tahap Perkembangan Tema
3. Menurut Viktor Lowenfeld & W.
Lambert Brittain membagi masa perkembangan karya seni rupa anak sebagai berikut
:
-
Masa
Corengan (usia 2-4 tahun)
-
Masa
Prabagan (usia 4-7 tahun)
-
Masa
Bagan (usia 7-9 tahun)
-
Masa
Realisme (usia 9-12 tahun)
-
Masa
Naturalisme Semu (usia 12-14 tahun)
-
Masa
Kepastian (usia 14-17 tahun)
4. Menurut Amir Hamzah Nasution & Oejeng
Soewargana membagi masa perkembangan karya seni rupa anak sebagai berikut :
-
Periode
Menggores (sampai usia 3 tahun)
-
Periode
Skema (usia 3-7 tahun)
-
Periode
Bentuk dan Garis (usia 7-9 tahun)
-
Periode
Silhuet (usia 9-10 tahun)
-
Periode
Perspektif (usia 10-14 tahun)
Daftar
Pustaka :
Hyukvie. 2013. “Karakteristik Seni Rupa
Anak”. Dalam http://nay-hyukvie.blogspot.co.id/2013/06/karakteristik-seni-rupa-anak.html.
Diunduh 28 Februari 2017.
Parmadhi, 2014. “Pendidikan Seni Rupa Anak”. Dalam http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/edin...giri.../pendidikan-seni-rupa.pdf. Diunduh 28 Februari 2014.
Parmadhi, 2014. “Pendidikan Seni Rupa Anak”. Dalam http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/edin...giri.../pendidikan-seni-rupa.pdf. Diunduh 28 Februari 2014.